Sampah organik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gaya penulisan artikel atau bagian ini tidak atau kurang cocok untuk Wikipedia. Silakan lihat halaman pembicaraan. Lihat juga panduan menulis artikel yang lebih baik. |
Daftar isi |
Jenis-Jenis Sampah Organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.[6]Sampah organik sendiri dibagi menjadi :[6]
- Sampah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran. - Sampah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
Prinsip Pengolahan Sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.[7] Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:[7]- Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. - Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable). - Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. - Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos
Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya.[8] Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan.[8] Pengomposan secara sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.[3]Pengomposan Menggunakan Drum Plastik
Pengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga.Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan
- Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang) dengan kapasitas minimum 100 kg.
- Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode anaerob).
- Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).
Cara Membuat
- Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm.
- Taburkan bioktivator Promi 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata.
- Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik.
- Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.
- Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.
Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)[rujukan?]
Bahan
- Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja yang dapat difermentasi (20 bagian).
- Kompos yang sudah jadi (2 bagian).
- Dedak 1 bagian.
- Dectro disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan).
- Air disesuaikan dengan dosis (20 liter).
Cara Membuat
- Cacah atu giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan kompos yang sudah jadi.
- Larutkan Dectro ke dalam air.
- Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%.
- Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni.
- Pertahankan temperatur 40-600 C.
- Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.
Macam-Macam Kompos[rujukan?]
- Kompos Praktis I.[9]
- Kompos Praktis II.
- Kompos Praktis III.
- Kompos Sampah Rumah Tangga.
- Kompos Tinja.
- Kompos BIPIK.
Kelebihan Mengolah Sampah Organik
Berikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga.[10]- Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan.
- mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal.
- Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
- Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
- Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
- Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.
Kekurangan Mengolah Sampah Organik[rujukan?]
Setelah menjadi pupuk kompos, pupuk siap untuk digunakan sebagai penyubur tanah.[11] Adapun kekurangan pupuk kompos adalah unsur hara relatif lama diserap tumbuhan, pembuatannya lama, dan sulit dibuat dalam skala besar.[11] Oleh karena itu untuk mendukung peningkatan hasil-hasil pertaniansumber. http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_organik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar